Kursor

Cute Rocking Baby Monkey

Jumat, 31 Maret 2017

SECTION 2


PENG. ANIMASI & DESAIN GRAFIS
Istilah Dasar Dalam Desain Grafis



Disusun Oleh :
1.         ZUAN FAUZAN                                  (1C114681)
2.        NITHA TIARA PUTRI                       (17114992)
3.        MEYDI ANNISA                                 (16114610)

UNIVERSITAS GUNADARMA
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
PTA 2016/2017



1.    Dasar Dasar Pewarnaan
Dalam pengolahan image, dikenal dua macam warna paling populer yang menjadi standar internasional, yaitu RGB dan CMYK. RGB adalah singkatan dari Red-Green-Blue (merah, hijau, biru) yaitu warna dasar yang dijadikan patokan warna secara universal (primary colors). Dengan basis RGB, seorang desainer bisa mengubah warna ke dalam kode-kode angka sehingga warna tersebut akan tampil universal.
Gambar dasar pewarnaan 1.1
Dasar warna ini menjadi standar pasti dalam konteks profesional, seorang desainer tidak bisa mengatakan sebuah warna berdasar pertimbangan subektif, contoh: biru muda menurut orang awam adalah birunya langit di siang yang cerah, hal ini bisa jadi berbeda bagi orang lain dengan pertimbangan yang lain pula.
Untuk menyamakan persepsi dalam definisi warna, perlu adanya standar internasional dalam konteks kerja profesional. Dengan standar RGB, seorang desainer dapat mengatakan warna dengan komposisi angka yang jelas, warna biru memiliki komposisi perpaduan antara unsur Red, Green, Blue (merah, hijau, biru) dengan derajat angka untuk R:115 G:221 B:240. Standar warna internasional lainnya yang digunakan untuk dunia percetakan adalah CMYK yang merupakan singkatan dari Cyan (biru kehijau-hijauan), Magenta (merah keungu-unguan), dan Yellow (kuning), dan K mewakili warna hitam.
Seperti halnya RGB, CMYK menggunakan standardisasi warna dalam koordinat. Rangenya antara 0-100 sehingga kehadiran unsur K sangat menentukan. Berapapun koordinat CMY-nya, selama K-nya 100 maka warna tersebut akan jadi warna hitam. CMYK merupakan standar warna berbasis pigment-based, menyesuaikan diri dengan standar industri printing. Sampai saat ini dunia cetak-mencetak memakai 4 warna dasar dalam membuat warna apapun.
2.    Perbedaan Dalam Grafis Vektor dan Bitmap
a)      Vektor
Merupakan gambar yang terbentuk bukan dari kumpulan titik melainkan terbentuk dari sejumlah garis dan kurva. Karena gambar jenis vektor ini bukan terdiri dari titik, maka apabila tampilan gambar ini diperbesar tetap tidak akan kehilangan detailnya sehingga kualitas gambarnya tetap baik. Contoh gambar ini adalah teks dan logo. Perangkat lunak yang sering digunakan untuk mengolah gambar jenis vektor ini adalah CorelDRAW, Freehand.
Monitor biasanya akan menampilkan gambar dalam bentuk piksel, maka semua gambar baik jenis vektor maupun bitmap akan ditampilkan dalam bentuk piksel.
b)     Bitmap
Tampilan bitmap sering disebut dengan gambar raster yaitu tampilan gambar yang terdiri dari titik-titik atau piksel. Masing-masing piksel ini mempunyai lokasi serta warna tersendiri yang secara keseluruhan membentuk sebuah tampilan gambar pada saat gambar diperbesar. Kehalusan tampilan gambar ini sangat tergantung kepada resolusi serta titik atau piksel yang membentuk gambar tersebut.
Apabila gambar ini diperbesar maka ini kelihatan kotak-kotak, semakin besar tampilan gambar maka semakin besar pula kotak-kotak tersebut, yang sebetulnya merupakan tampilan piksel yang diperbesar. Contoh gambar bitmap antara lain photo, gambar-gambar hasil scanner serta gambar yang dihasilkan dari software grafis seperti Adobe Photoshop, Corel PHOTO-PAINT.

Perbedaan Grafis Berbasis Vektor dan Bitmap
1.    Gambar yang dihasilkan
- Vektor  : Tersusun dari grafis dan kurva sehingga gambar yang dihasilkan lebih halus jika dibandingkan dengan gambar yang dihasilkan oleh grafis berbasis bitmap. Pada gambar berbasis vektor jika diperbesar gambarnya akan tetap utuh dan halus.
- Bitmap : Gambar bitmap akan kelihatan kasar dan pecah jika gambar diperbesar, karena bitmap sangat tergantung pada pixel/titik yang menyusunnya. 
2.    Ukuran file gambar
- Vektor : Membutuhkan memori kecil dalam penyimpanan karena ukuran file yang dihasilkan lebih kecil. 
- Bitmap : Memerlukan media penyimpanan besar karena file yang dihasilkan  akan banyak memakan tempat. 
3.    Kecepatan akses komputer
- Vektor : Lebih cepat karena membutukan memori yang kecil.
- Bitmap : Lebih lambat karena membutukan kapasitas memori yang besar.

Logo Garuda Indonesia Airlines

Asal muasal nama “Garuda” diberikan oleh Presiden Soekarno di mana nama tersebut diambil dari sajak Belanda yang ditulis oleh penyair terkenal pada masa itu, Noto Soeroto; "Ik ben Garuda, Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog bovine uw einladen", yang artinya, “Saya Garuda, burung Vishnu yang melebarkan sayapnya tinggi di atas kepulauan Anda”.
Logo tersebut juga memiliki arti yaitu,  Kepala  Burung  Garuda  melambangkan Lambang Negara Republik Indonesia. Lima (5) Bulu Sayap melambangkan Pancasila yang menjadi ideologi bangsa Indonesia. Kemudian Warna Biru yang digunakan Garuda Indonesia melambangkan Langit Angkasa.
Di dalam pembuatan logo, Garuda Indonesia juga mengalami perkembangan logo dieranya. Dapat dilihat pada tahun 1949 1969 : Garuda Klasik. Garuda Indonesia berdiri ketika Indonesia sedang berada di masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, ketika itu  Garuda Indonesia menggunakan logo Garuda klasik sebagai symbol identitas. Sisi atas pesawat berwarna putih, dengan warna merah sepanjang jendela, hal ini melambangkan bendera nasional Indonesia yang berwarna Merah Putih.
Kemudian pada tahun 1969 1985: Logo Oranye. Di mana memasuki tahun 1970-an, Garuda Indonesia mengalami modernisasi. Logo diperbaharui dengan tulisan “Garuda” dan garis berwarna oranye. Pada periode ini Garuda Indonesia semakin banyak melayani masyarakat   di berbagai kota di Indonesia. Logo disematkan baik di pesawat kecil seperti Fokker 27 dan   DC-9, juga pada pesawat berbadan lebar seperti DC-10, Boeing 747-200 dan Airbus A300B4.  Logo ini segera menjadi akrab dengan identitas baru Garuda Indonesia dan dikenal hingga ke berbagai penjuru dunia.
Selanjutnya pada tahun 1985 2009: Logo Burung Moderen, untuk mengantisipasi era persaingan terbuka dari industri penerbangan nasional dan dunia, Garuda kembali mengubah logonya pada tahun 1985. Kali ini Logo Garuda Indonesia menggambarkan burung modern yang dilengkapi dengan tulisan Garuda Indonesia. Warna dominan pada  logo ini adalah biru dan hijau, yang diambil dari warna alam Indonesia.
Pada tahun 2009 Sekarang: Logo Sayap Alam memasuki fase pertumbuhan yang berkesinambungan dan strategi lompatan besar, pada tahun 2009 Garuda Indonesia memperbaharui identitas perusahaan agar menjadi lebih modern dan segar. Hal ini diwujudkan dengan logo “Sayap Alam” yang disematkan pada bagian ekor armadanya. Program ini juga dilengkapi dengan moderninasasi armada, yaitu dengan mendatangkan pesawat baru Boeing 737-800NG, Airbus A330-200, dan Bombardier CRJ1000 NextGen. Kini Garuda Indonesia memperkenalkan konsep layanan baru yaitu "Garuda Indonesia Experience". Dalam konsep baru ini, Garuda Indonesia menggabungkan keramahan dan suasana khas Indonesia, yang berakar pada budaya bangsa.

Komentar Logo Garuda Indonesia Airlines :
Keunikan yang dimiliki Garuda terlihat pada logo baru dan nuansa warna Biru yang awalnya bersimbolkan burung ikonik menjadi logo bersimbolkan sayap alam yang di desain sangat menarik. Tampilan logo yang baru ini bermakna menangkap semangat keramahan Indonesia dan profesionalisme yang dimiliki oleh Garuda.
Logo garuda terbaru diluncurkan dalam 2 versi, yaitu versi vertical dan versi horizontal. Dalam versi horizontal logo Garuda lebih tinggi jika dibandingkan dengan tulisan Garuda Indonesia, hal itu dilakukan untuk memberikan makna pada logo Garuda Indonesia Airlines agar lebih bisa terbang tinggi.

REFERENSI :